Studi Kasus: Perbedaan Copywriting untuk Facebook Ads vs Google Ads
Studi Kasus: Perbedaan Copywriting untuk Facebook Ads vs Google Ads
Di dunia digital advertising yang kian padat kompetisi, memahami perbedaan copywriting Facebook Ads vs Google Ads bukan lagi keunggulan kompetitif, tetapi kebutuhan dasar. Terutama bagi advertiser muda berusia 20–35 tahun yang seringkali mengelola iklan lintas platform, pengetahuan ini dapat menjadi pembeda antara iklan yang menghasilkan dan yang hanya membakar anggaran.
Facebook Ads dan Google Ads adalah dua platform dengan karakteristik pengguna, niat pencarian, dan ekosistem yang sangat berbeda. Akibatnya, pendekatan penulisan copy iklan juga tidak bisa disamakan. Artikel ini akan membedah secara mendalam studi kasus dari dua platform ini dengan menyoroti aspek copywriting-nya.
Mengenal Karakteristik Facebook Ads dan Google Ads
Sebelum menyentuh studi kasus, kita perlu memahami dahulu DNA dari masing-masing platform:
Facebook Ads:
-
Bersifat interupsi: Iklan muncul di tengah aktivitas sosial pengguna.
-
Visual-driven: Gambar dan video menjadi perhatian utama.
-
Emotion-based: Efektif saat membangkitkan rasa penasaran, empati, atau keinginan.
-
Storytelling lebih dominan: Hook dan narasi dibangun secara emosional.
Google Ads:
-
Bersifat intent-driven: Pengguna sedang aktif mencari solusi.
-
Textual-driven: Fokus pada headline dan deskripsi teks.
-
Keyword-based: Penulisan harus relevan dengan query pengguna.
-
Call to Action lebih eksplisit dan direct.
Perbedaan inilah yang kemudian menghasilkan strategi copywriting yang sangat unik.
III. Studi Kasus: Iklan Produk Fashion
Mari kita lihat satu studi kasus konkret untuk produk fashion wanita: dress semi formal untuk usia 20–30 tahun.
Versi Facebook Ads:
Visual: Perempuan muda tersenyum di kafe dengan outfit yang trendi. Copy: "Lagi cari dress cantik buat hangout? Coba koleksi terbaru kami—bikin kamu tampil elegan tanpa ribet. Diskon spesial hari ini cuma untuk kamu yang lihat ini!"
Elemen kunci Facebook Ads:
-
Hook: pertanyaan relatable
-
Bahasa emosional & ringan
-
Urgensi dibuat secara psikologis ("cuma kamu yang lihat ini")
-
CTA halus: FOMO + ajakan tidak langsung
Versi Google Ads:
Headline: "Dress Wanita Elegan | Promo Diskon 30% Hari Ini" Deskripsi: "Beli Dress Wanita Elegan Terbaru. Bahan Premium, Cocok untuk Acara Formal & Kasual. Cek Sekarang!"
Elemen kunci Google Ads:
-
Langsung ke manfaat & kategori produk
-
Mengandung keyword pencarian umum
-
Urgensi eksplisit: "Promo Diskon 30%"
-
CTA to-the-point: "Cek Sekarang"
Studi Kasus: Iklan Jasa Edukasi (Kursus Online)
Produk: Kursus desain grafis online untuk pemula
Facebook Ads:
"Capek cari tutorial desain yang bikin pusing? Belajar desain dari nol bareng mentor—langsung praktek, langsung bisa! Gabung sekarang dan dapatkan akses materi eksklusif."
Google Ads:
Headline: "Kursus Desain Grafis Online Pemula - Mulai Belajar Sekarang" Deskripsi: "Kursus Lengkap Desain Grafis. Cocok untuk Pemula. Belajar Kapanpun & Di Mana Saja. Daftar Hari Ini!"
5 Perbedaan Utama Copywriting di Facebook Ads vs Google Ads
-
Panjang dan Struktur
-
Facebook Ads bisa lebih panjang, naratif, dan bebas gaya.
-
Google Ads terbatas karakter, harus ringkas dan langsung.
-
-
Fokus Emosi vs Fokus Kata Kunci
-
FB: menyentuh emosi, empati, storytelling.
-
Google: menyesuaikan niat pencarian dan keyword.
-
-
CTA (Call to Action)
-
FB: soft CTA seperti "Yuk Coba" atau "Lihat Selengkapnya"
-
Google: hard CTA seperti "Beli Sekarang", "Daftar Hari Ini"
-
-
Hook vs Headline
-
FB: hook awal untuk menghentikan scroll.
-
Google: headline yang cocok dengan query.
-
-
Visual Integration
-
FB: gambar/video memegang peran penting.
-
Google: teks dominan, visual hanya di Display/YouTube.
-
Tips Copywriting Efektif
Untuk Facebook Ads:
-
Gunakan storytelling dan narasi personal
-
Libatkan audiens dengan pertanyaan
-
Pakai emoji dan format kalimat ringan
-
Split test berbagai hook
Untuk Google Ads:
-
Gunakan keyword dalam headline & deskripsi
-
Fokus pada value dan keunggulan
-
Gunakan angka (diskon, harga, waktu)
-
Tambahkan ad extension untuk peningkatan relevansi
Tools & Framework Copywriting
-
AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
-
PAS (Problem, Agitate, Solution)
-
FAB (Feature, Advantage, Benefit)
-
Tools: Copy.ai, Jasper, Hemingway, Ubersuggest, Google Keyword Planner
Kesalahan Umum
-
Menggunakan copy yang sama di kedua platform
-
Terlalu hard selling di Facebook
-
Mengabaikan intent pencarian di Google
-
Tidak menguji variasi CTA dan headline
Insight: Mana yang Lebih Powerful?
Tidak ada platform yang lebih unggul—semua kembali pada:
-
Tujuan campaign (awareness vs conversion)
-
Produk/jasa yang ditawarkan
-
Budget dan strategi funnel
Membedakan strategi copywriting untuk Facebook Ads dan Google Ads bukan soal gaya menulis saja, tapi soal pemahaman mendalam terhadap niat audiens dan format native masing-masing platform. Kombinasi dua platform ini, dengan pendekatan copywriting yang tepat, bisa menjadi senjata paling efektif untuk kampanye digital Anda.
Pelajari lebih lanjut tentang perbedaan copywriting Facebook Ads vs Google Ads agar Anda tidak hanya membuat iklan yang tampil, tapi juga menghasilkan!