Moh. Ali Murtado
Moh. Ali Murtado
Co-Founder at Impacta Digital Advertiser Marketing Analyst Data Analyst Web Developer
Moh. Ali Murtado

Blog

Google Ads vs Facebook Ads: Studi Kasus Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Bisnis Digital?

Google Ads vs Facebook Ads: Studi Kasus Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Bisnis Digital?

Google Ads vs Facebook Ads: Studi Kasus Mana yang Lebih Menguntungkan?

Dalam dunia digital marketing yang kompetitif, memilih antara Google Ads vs Facebook Ads menjadi tantangan yang sering dihadapi oleh para advertiser, khususnya usia 20–35 tahun yang sedang aktif menjalankan bisnis atau bekerja di dunia digital. Memahami kekuatan masing-masing platform dan mana yang paling cocok untuk tujuan pemasaran sangat penting untuk mengoptimalkan hasil dan efisiensi biaya.

Google Ads vs Facebook Ads: Apa Bedanya?

Google Ads adalah platform iklan berbasis intent. Artinya, pengguna sudah memiliki niat atau kebutuhan tertentu yang kemudian mereka cari melalui Google Search. Sementara itu, Facebook Ads adalah platform berbasis interest atau minat. Iklan muncul berdasarkan ketertarikan, aktivitas, dan demografi pengguna.

Studi Kasus 1: E-Commerce Fashion (Brand X)

  • Goal: Peningkatan penjualan produk fashion perempuan usia 20–35 tahun.

  • Platform yang digunakan: Google Search Ads dan Facebook Conversion Ads.

  • Hasil:

    • Google Ads: ROAS 3.5x, CTR 6.2%, CPA Rp35.000

    • Facebook Ads: ROAS 4.8x, CTR 2.1%, CPA Rp28.000

    • Insight: Meskipun CTR lebih rendah di Facebook, ROAS dan CPA lebih menguntungkan karena visual storytelling bekerja lebih baik untuk produk fashion.

Studi Kasus 2: Edukasi Kursus Bahasa Online (Brand Y)

  • Goal: Lead generation untuk kursus bahasa Inggris.

  • Platform yang digunakan: Google Search Ads dan Facebook Lead Ads.

  • Hasil:

    • Google Ads: 100 leads, CPL Rp70.000, Conversion rate 12%

    • Facebook Ads: 220 leads, CPL Rp40.000, Conversion rate 9%

    • Insight: Facebook unggul di volume dan biaya per lead, namun Google menghasilkan leads yang lebih siap beli.

Studi Kasus 3: Produk Kesehatan Herbal (Brand Z)

  • Goal: Penjualan langsung dari website.

  • Platform: Google Display Network vs Facebook Retargeting Ads.

  • Hasil:

    • Google: 50 pembelian, ROAS 2.5x, CPC Rp900

    • Facebook: 90 pembelian, ROAS 5x, CPC Rp500

    • Insight: Facebook sangat kuat untuk retargeting dan brand recall.

Perbandingan Fitur Kunci

Fitur Google Ads Facebook Ads
Intent user Tinggi (berdasarkan keyword) Rendah - sedang (berdasarkan minat)
Jenis konten Teks + Gambar (Display), Search Visual (Gambar, Video, Carousel)
Targeting Keyword, lokasi, remarketing Interest, behavior, lookalike
ROAS Rata-rata 2x–4x 3x–6x
Cocok untuk Produk/jasa berbasis kebutuhan Produk impulse/visual, storytelling

Analisis Berdasarkan Tujuan Kampanye

  1. Awareness: Facebook Ads lebih efektif dengan storytelling.

  2. Consideration: Keduanya seimbang, tergantung industri.

  3. Conversion: Google menang untuk kebutuhan spesifik, Facebook unggul untuk produk yang bisa dipengaruhi secara emosional.

Strategi Kombinasi Google Ads & Facebook Ads

Banyak brand sukses menggabungkan keduanya:

  • Google Ads digunakan untuk menangkap buyer intent.

  • Facebook Ads digunakan untuk edukasi, awareness, dan retargeting.

  • Dengan funneling yang baik, keduanya bisa saling melengkapi dan meningkatkan lifetime value pelanggan.

Tidak ada jawaban mutlak apakah Google Ads lebih unggul dari Facebook Ads. Semuanya kembali pada tujuan kampanye, karakter produk, dan strategi funnel yang digunakan. Dalam banyak kasus, kombinasi keduanya adalah pendekatan paling efektif.


Dengan memahami kekuatan Google Ads vs Facebook Ads, kamu bisa menentukan channel mana yang paling menguntungkan untuk bisnis kamu.